Cari Blog Ini

Translate

Kyai Imam Rozi Manggoloyudo Jaman Perang Diponegoro



Pahlawan Nasional RI Kyai Imam Rozi (Singo manjat) dimakamkan di desa Tempursari ,kecamatan Ngawen putra Kyai Maryani, Pedan dilahirkan pada kamis Pahing tanggal 14 Maret 1795 adalah seorang pejuang di jaman penjajahan Belanda, era kepemimpinan Pangeran Diponegoro.
Pada tanggal 20 Juli 1825 atau 1752 (Jawa) , terjadilah perang di Tegalrejo, Yogyakarta, dirumah Pangeran Diponegoro. Pada waktu itu Belanda jelas tidak menepati janji. Sebab menurut keputusan perundingan terakhir akan diadakan rapat besar di Keraton Kesultanan Yogyakarta. Namun Belanda tidak sabar,sehingga sebelum rapat besar dilaksanakan, pagi-pagi sekali tentara Belanda membumi hanguskan kediaman Pangeran Diponegoro, sehingga menyebabkan ia mengungsikan diri di Gunung Selarong.
Pada bulan Oktober 1825 , Sri Susuhunan PB VI dan Kyai Bowo dengan dikawal oleh Kyai Umar (Kyai SingoLodro) dan Kyai Imam Rozi (Singo Manjat) mendatangi Gua Selarong. Keperluannya untuk menyerahkan biaya perang kepada Pangeran Diponegoro dan mengangkat Kyai Mojo sebagai penasehat spiritual.
Sedangkan Kyai Singolodro dan Kyai Imam Rozi diangkat menjadi kurir rahasia, yaitu penghubung antara Pangeran Diponegoro dengan Sri Susuhunan PB VI , selain itu juga diangkat RA Sumirah sebagai Panglima perang wanita.
Kyai Imam Rozi adalah pejuang dijaman perang Diponegoro dalam mengusir penjajah Belanda. Pada tahun 1825 sampai 1830 diangkat oleh PB VI sebagai Manggoloyudo dengan gelar Singo Manjat , dan pada tahun 1833 oleh Sri Susuhunan PB VI dianugerahi seorang putri yang yang bernama  RA Sumirah adik Pangeran Diponegoro yang saat itu bersembunyi di desa Kedung Gubah untuk dijadikan istri.
Guna menghilangkan jejak dari Belanda, nama RA Sumirah dicabut oleh PB VI dan diberi gelar Nyai Kedung Gubah. Dalam perkawinan tersebut Kyai Imam Rozi dianugerahi sebuah sebuah tanah perdikan seluas 1450 meter persegi di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Diatas tanah tersebut dibangun Masjid, Pondok Pesantren Singo Manjat, dan maqbaroh (pamijen) sebagai sarana untuk menyebarkan Agama Islam dan dilestarikan oleh ke-turunan –nya. Dalam penyebaran Islam, Kyai Imam Rozi akhirnya menjadi Ulama besar dan rata-rata muridnya juga menjadi ulama yang terkenal. Kyai Imam Rozi meninggal tahun 1845 dan dimakamkan diatas tanah perdikan atau di sebelah barat Masjid yang dibangunnya.




2 komentar:

الا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولاهم يحزنون

 

kh.muhammad khasan minhaj lahir 1849 wafat 1914 pelarian dari sleman jawatengah putra Haji nursangit bin sumirah imam rozi.mendirikan masjid th 1895 di kebonsari gondang tugu trenggalek beristrikan Hjh muidah wafat 1922 apa benar data tersebut?

 

Posting Komentar

Popular Posts

Flag Counter