Translate
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Wahai diri,
Tundukkanlah hatimu selalu dihadapan-Nya, pasrahkan jiwamu selalu kepada-Nya, lihatlah dirimu yang lemah lagi hina itu, pandanglah jasadmu yang rapuh itu, lihatlah apa yang telah engkau usahakan untuk-Nya, dan renungkanlah olehm
u untuk apa umurmu engkau habiskan selama ini..
Teruslah engkau bermuhasabah diri dan jangan pernah melewatkannya.
Cobalah ambil cermin olehmu untuk melihat gambaran dirimu dan lihatlah dirimu yang berdiri disana.
Pandanglah dengan seksama semua bagian tubuhmu yang lemah dan fana itu.
Pandanglah ia dengan penuh kerendahan dirimu di hadapan-Nya.
Wahai diri,
Pandanglah kepalamu.
Apakah ia senantiasa engkau tundukkan dan sujudkan dengan penuh harap, takut dan penuh kehinaan di hadapan Rabb-mu, atau apakah ia masih tetap menengadah penuh keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan kepada Rabbmu juga hamba-hamba-Nya, sehingga engkau pun semakin melampaui batas
Pandanglah matamu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menatap keindahan, kekuasaan serta keagungan-Nya melalui Ayat-ayat-Nya juga ciptaan-Nya, atau apakah engkau gunakan matamu untuk memandang perkara yang dilarang-Nya juga berbagai bentuk kemaksiatan yang tampak dihadapanmu, sehingga membutakan matamu dari Kalamullah.
Pandanglah telingamu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mendengarkan firman-firman-Nya, mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an, tausiyyah dan seruan kebaikan lainnya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendengarkan suara-suara yang tiada berguna bagimu, sehingga iapun mengeraskan hati dan pikiranmu.
Pandanglah hidungmu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk mencium bumi Allah atau hamparan sajadah sebagai alas untuk shalat dan sujudmu, mencium orang tuamu, istrimu, suamimu dan anak-anak tercintamu serta mencium kepala anak-anak kaum papa yang kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya, sehingga engkau pun tak akan mendaptkan harumnya bau surga.
Pandanglah mulutmu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk menyampaikan Ayat-ayat-Nya, menyebarkan ilmu-Nya, mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat yang bermanfaat dan menjaga diri dari keburukan lisannya, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mengatakan kata-kata yang tiada berguna, mencaci, memaki, ghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta, sehingga Allah benci dan murka terhadap dirimu.
Pandanglah tanganmu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk bersedekah, menolong orang yang kesusahan, membantu sesama yang kena musibah, menciptakan karya-karya yang berguna untuk umat, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendzalimi orang lain, mencuri yang bukan menjadi hakmu, menganiaya saudaramu yang tak berdaya, sehingga engkau pun akan menjadi binasa karena tanganmu sendiri.
Pandanglah kakimu.
Apakah ia senantiasa engkau gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang diridhai-Nya, tempat ibadah, tempat menuntut ilmu pengetahuan, tempat-tempat pengajian yang benar lagi lurus, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk membawa dirimu ke lembah kemaksiatan, melangkahkan kakimu ke tempat yang dilarang-Nya, dan melangkahkan kakimu untuk melakukan kejahatan dan keresahan umat, sehingga engkau pun mendapatkan adzab dari-Nya.
Pandanglah dadamu.
Apakah di dalam dadamu tersimpan kelapangan dan kelembutan hati, keikhlasan dan kesabaran, rasa syukur dan tawadhu, juga keimanan dan ketauhidan yang benar, atau apakah engkau masih menyimpan dan membiarkan penyakit hatimu tumbuh subur, membiarkan hatimu gelap gulita, menggadaikan jiwamu untuk urusan dunia, mengotorinya dengan dosa dan permusuhan, sehingga hidupmu merasa hampa dan jiwamu menjadi teman syaitan laknatullah.
Mudah-mudahan tulisan pengingat ini selalu akan menjadi penggugah dan penyemangat Ûñtûk diriku dan juga saudaraku semuanya agar senantiasa mengkaji diri, bermuhassabah diri dan berusaha menjadi seorang hamba Allah yang senantiasa memperbaiki diri.
Label:
Motivasi
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxafWwJCmFmKHbXyCxQ74oF8hlY_JVwpOPAG-qaXktLFMDF-OMCPIbSLAklHVms6tbKZrSIeDwtkYZ3xedkCi2kXBcZcYARmIUuujkRdUvoctLZcJESZ72yUxYmeFO7bFKXVo_QzsFJenP/s1600/s.jpg)
Ada sebuah kisah yang menakjubkan yaitu pada zaman Nabi Muhammad S.AW.
kisah ini terjadi di kehidupan rumah tangga Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Fatimah.
Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang as
ar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa wang lebih banyak kerana ke
perluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa wang sesenpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.
Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan hairan. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam begnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah wang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.
Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.
Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mahu menghutangkan hartanya kerana Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh wangnya kepada orang itu.
Pada waktu ia pulang dan Fatimah kehairanan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kerana Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita."
✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿
Subhanallah...
bukan dengan banyaknya materi sebuah kehidupan menjadi tenang dan indah,
tetapi dengan kesederhanaan yaitu dengan sebuah cinta yang tulus ikhlas karena Allah-lah yang membuat kehidupan ini menjadi lebih indah...
Label:
Motivasi
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Aku tidak marah
Aku tidak cemburu
Kerana aku tahu
Aku tidak cemburu
Kerana aku tahu
Kamu bukan hakku
Kadang-kadang
Perasaan ini kelemahanku sebagai manusia biasa
Sungguh senang utk aku jatuh cinta.
Dan memang tidak dinafikan disaat ini
Ada sedikit cinta dihatiku untukmu
Aku teringin kau megetahui
Apa yang ada dalam hatiku saat ini...
Tapi biarlah DIA yg lebih mengetahui
Apa yang wujud didalam hati ketika saat ini
Sedangkan DIA yg menjadikan hati
dan DIA juga yg mewujudkan perasaan itu
Tapi sekali lagi
Kau milik ALLAH
Bukan milikku
Jadi biar cinta ini ku pendam di dalam hatiku
Dan cukuplah aku mencintaimu
Dalam diam dari kejauhan
Dengan kesederhanaan dan keikhlasan
Kerana aku yakin tiada yang tahu rancangan ALLAH
Mungkin saja rasa ini ujian
Yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan-lahan
Ya ALLAH,
Usah biarkan hatiku
Tertambat pada cinta yg belum tentu menjadi milikku
Tenangkan diriku yang terbuai akan cinta
Sucikan nuraniku yang terbelenggu oleh nafsu
Bersihkan batinku yang ternoda oleh angan dan harapan
Ya ALLAH,
Leraikanlah dunia yang hinggap dalam hatiku
Kerana di situ aku tak mampu mengumpul dua cinta
Hanya cintaMu
Ya ALLAH Ya Rabbi
Yang kuharap hingga ke syurga hakiki...
"Siapa saja yang memberi kerana ALLAH, menolak kerana ALLAH, membenci kerana ALLAH dan menikah kerana ALLAH, maka bererti ia telah sempurna imannya."
(HR. AL-HAKIM)
Aamin ya rabbal Aalamin...
Kadang-kadang
Perasaan ini kelemahanku sebagai manusia biasa
Sungguh senang utk aku jatuh cinta.
Dan memang tidak dinafikan disaat ini
Ada sedikit cinta dihatiku untukmu
Aku teringin kau megetahui
Apa yang ada dalam hatiku saat ini...
Tapi biarlah DIA yg lebih mengetahui
Apa yang wujud didalam hati ketika saat ini
Sedangkan DIA yg menjadikan hati
dan DIA juga yg mewujudkan perasaan itu
Tapi sekali lagi
Kau milik ALLAH
Bukan milikku
Jadi biar cinta ini ku pendam di dalam hatiku
Dan cukuplah aku mencintaimu
Dalam diam dari kejauhan
Dengan kesederhanaan dan keikhlasan
Kerana aku yakin tiada yang tahu rancangan ALLAH
Mungkin saja rasa ini ujian
Yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan-lahan
Ya ALLAH,
Usah biarkan hatiku
Tertambat pada cinta yg belum tentu menjadi milikku
Tenangkan diriku yang terbuai akan cinta
Sucikan nuraniku yang terbelenggu oleh nafsu
Bersihkan batinku yang ternoda oleh angan dan harapan
Ya ALLAH,
Leraikanlah dunia yang hinggap dalam hatiku
Kerana di situ aku tak mampu mengumpul dua cinta
Hanya cintaMu
Ya ALLAH Ya Rabbi
Yang kuharap hingga ke syurga hakiki...
"Siapa saja yang memberi kerana ALLAH, menolak kerana ALLAH, membenci kerana ALLAH dan menikah kerana ALLAH, maka bererti ia telah sempurna imannya."
(HR. AL-HAKIM)
Aamin ya rabbal Aalamin...
Label:
Motivasi
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
"KETIKA HARAPAN TIDAK SESUAI KEINGINAN"
Duhai Sahabatku,
Ketika engkau mengharapkan sesuatu, tetapi tidak sesuai keinginan,
maka janganlah bersedih, sebab Allah tidak akan salah memilih seseorang untukmu
Duhai Sahabatku,
Ketika engkau mengharapkan sesuatu, tetapi tidak sesuai keinginan,
maka janganlah bersedih, sebab Allah tidak akan salah memilih seseorang untukmu
boleh jadi apa yg engkau sukai, padahal itu buruk menurut Allah,
dan boleh jadi kamu membenci justru itu baik menurut Allah,
Allah tidak memberi apa yg kita inginkan,
tetapi Allah memberi apa yg kita butuhkan,
La Tahzan Innallaha Ma'ana, Janganlah bersedih sesunggguhnya Allah bersama kita,
dan boleh jadi kamu membenci justru itu baik menurut Allah,
Allah tidak memberi apa yg kita inginkan,
tetapi Allah memberi apa yg kita butuhkan,
La Tahzan Innallaha Ma'ana, Janganlah bersedih sesunggguhnya Allah bersama kita,
Label:
Motivasi
Popular Posts
-
Makam Ulama di Kediri. 1. Syaikh Abdul Qodir Al Khairi (Tambak Ngadi Kediri) 2. Syaikh Abdullah Sholeh (Tambak Ngadi Kediri) 3. Syai...
-
Pahlawan Nasional RI Kyai Imam Rozi (Singo manjat) dimakamkan di desa Tempursari ,kecamatan Ngawen putra Kyai Maryani, Pedan dilahirkan ...
-
Di balik jilbab wajah berisi Anggun menawan kukuh pribadi Akhlaqnya mulia luhur budi Dambaan setiap insane lelaki Sang gadis bagaik...
-
Oh, Sang Khalik Maha Pencinta, Betapa sanubariku mengimpikan simphoni cinta kehadirat-Mu. Betapa aku rasakan ada satu ikatan dan keutu...
-
Syaikh Ihsan lahir pada 1901 M. dengan nama asli Bakri, dari pasangan KH. Dahlan dan Ny. Artimah. KH. Dahlan, ayah Syaikh Ihsan, adala...
-
“ Ketika ditanya apa rahasianya sehingga dapat berjalan di atas air, Habib menjawab, “Dengan memutihkan hati.” Habib Al-Ajami,yang te...
-
Apa kabar Kekasih hatiku? Hope u well and do take care... Allah selalu bersama kita Sayangku... Masihkah menungguku...? Hm... menung...
-
Ada sebuah kisah yang menakjubkan yaitu pada zaman Nabi Muhammad S.AW. kisah ini terjadi di kehidupan rumah tangga Sayyidina Ali bin Abi...
-
Banyak cerita menarik seputar Imam Al Ghazali, yang paling terkenal ialah cerita tentang Ahmad, adiknya, melalui jalan saudaranya inilah ...
-
Kalau memang itu maumu Mencari bahagia dengan menuruti nafsu Terserah kamu... Pandailah sendiri Dan bodohlah sendiri... Kehidupan...